TEKNIS BUDIDAYA PANILI DENGAN PRODUK NASA
- PENDAHULUAN
- SYARAT PERTUMBUHAN
C. PEMBIBITAN
1. Seleksi Bibit Jenis panili bernilai
ekonomi yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW. Moore,
Vanilla pompana. Syarat bibit generatif : tulen, punya sifat yang hampir
sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang
berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif :
tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang
kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah.
2. Penyiapan Bibit Bibit generatif
berasal dari biji yang unggul. Bibit Vegetatif dengan stek, mempercepat
perakaran stek dapat direndam HORMONIK (1-2 cc/liter) kemudian dibiarkan
agak layu baru ditanam dan disiram POC NASA (2-3 ttp) + HORMONIK ( 1
ttp) per 10 liter air. Kulture Jaringan.
3. Teknik Penyemaian Benih Bibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh. Tempat penyemaian harus teduh.
4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang jelek
disingkirkan. Setiap seminggu sekali semprot dengan POC NASA (2-3 tutup)
+ HORMONIK ( 1 tutup) per tangki (14-17 liter).
5. Pemindahan Bibit Pemindahan bibit ke
lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan,
bibit biji waktunya lama.
D. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Pengolahan lahan dikerjakan pada pertengahan musim kemarau supaya
pohon pelindung dapat ditanam, cek kondisi tanah Bersihkan lahan dari
gulma dan dibajak. Buat jalur bedengan, lebar 80-120 cm dan lebar parit
30-50 cm. Lakukan pengapuran bila kondisi tanah terlalu asam.E. PENANAMAN
Penanaman di tengah bedengan, pola tanam monokultur Buat lubang tanam dekat tanaman penegak berukuran panjang, lebar dan dalam antara 20x15x10 cm, 25x20x12 cm dan 30x25x15 cm. Tanam stek dengan cara memasukkan 3 ruas seluruhnya ke dalam lubang secara mendatar agar akar tumbuh cepat dan sempurna Tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk kandang Stek bibit bagian atas yang tidak terbenam dalam tanah diikat pada pohon panjatan dengan ikatan longgar. Waktu tanam stek bibit yang baik pada awal musim hujan. Sedangkan stek yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan / dilayukan terlebih dahulu selama 4 – 7 hari dan pangkal stek bibit direndam dalam POC NASA / HORMONIK (1-2 cc/liter) + Natural GLIO untuk menghindari pembusukan.
F. PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penyulaman Lakukan pengecekan setelah
umur 2-3 minggu setelah tanam, apabila ada stek yang tumbuh kurang
baik, segera disulam.
2. Penyiangan dan Pembubunan Penyiangan
dilakukan sebulan sekali sesudah penanaman sampai pertumbuhan panili
tidak kerdil dan terlambat. Pembubunan bersamaan dengan penyiangan untuk
menjaga bedengan tetap rapi dan tanah tetap gembur agar air mudah
terserap.
3. Perempelan Perempelan bentuk,
memotong 15 cm dari tanaman yang dilengkungkan dan sisakan 3 cabang
terbaik untuk dipelihara agar terbentuk kerangka tanaman kuat dan
seimbang Perempelan produksi, memotong pucuk sepanjang 10-15 cm
menjelang musim berbunga dan saat berbuah untuk merangsang pertumbuhan
generatif terutama pertumbuhan bunga dan buah Perempelan peremajaan,
memotong cabang-cabang yang sudah pernah berbuah dan cabang-cabang yang
sakit.
4. Pemupukan Tebar pupuk makro di
sekitar pohon dan timbun dengan tanah karena sistem perakaran panili
cukup dangkal. Kebutuhan pupuk makro per ha per tahun adalah Urea 8 kg,
TSP 4 kg, KCl 14 kg, CaCO3 5 – 10 kg, MgSO4 H2O 2,5 – 5 kg/ha/tahun dan
pupuk kandang 10-20 kg/pohon/tahun. Pemupukan diberikan setahun sekali.
Akan lebih baik jika dikocor dengan SUPER NASA dosis + 0,5 sdm / 5 lt
air per pohon setiap 3 bulan sekali dan penyemprotan POC NASA dosis 4-5
tutup/tangki setiap 2 – 4 minggu sekali atau POC NASA (3-4 tutup) +
HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-4 minggu sekali.
5. Pengairan dan Penyiraman Tanaman
panili tidak tahan terhadap kekeringan sehingga pada musim kemarau perlu
disiram secukupnya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, perkembangan
bunga serta buah.
6. Pemberian Mulsa dan Pendangiran
Pemberian mulsa dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan
pendangiran. Bahan mulsa dari hasil pemangkasan pohon pelindung, tetapi
bisa juga serbuk gergaji yang diletakkan di atas permukaan tanah dekat
pohon panili.
7. Perambatan Sistem pagar sulur-sulur,
tanaman panili dibiarkan menjalar pada pagar yang telah dipasang secara
horisontal. Pagar tempat menjalarnya panili dapat dibuat dari bambu yang
diikatkan pada pohon yang satu dengan pohon yang lain. Sistem
perambatan penunjang tunggal, tanaman panili dirambatkan lurus ke atas
pada naungannya.
8. Pemangkasan Pohon Pelindung Pohon
pelindung dapat digunakan Glyricidia maculate, lamtoro dan dadap.
Pemangkasan cabang dilakukan untuk mempertahankan agar tetap teduh,
mempermudah sistem sirkulasi dan mengatur intensitas sinar matahari.
9. Pembungaan dan Penyerbukan Panili
berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun, bunga yang muncul berupa dompolan
dan akan mekar satu bunga secara bergantian. Mekarnya bunga hanya
berlangsung 12 jam, yaitu mulai pukul 24:00 sampai menjelang tengah
hari, sesudah itu bunga mulai layu dan mati. Oleh karena itu penyerbukan
bunga dilakukan sekitar pukul 08:00 sampai 10:00. Penyerbukan buatan
pada prinsipnya adalah mengangkat/memotong bibir yang membatasi kepala
sari dan kepala putik, kemudian benang sari ditekan ke kepala putik
untuk dilakukan penyerbukan. Seminggu setelah penyerbukan semprot dengan
dosis POC NASA (3-4 tutup) dan HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-3
minggu sekali.
Hama
1. Bekicot Menyerang dan merusak batang,
bunga dan buah. Aktifitasnya dilakukan pada malam hari. Pengendalian:
secara manual dengan mengambil dan mengumpulkan bekicot satu persatu
kemudian dibakar sekaligus dalam satu lubang.
2. Belalang pedang Merusak/memakan daun muda dan batang panili. Pengendalian: menyemprotkan PESTONA atau Natural BVR.
3. Penggerek batang Larva hama ini
merusak/menggerek batang tanaman panili yang menyebabkan tanaman panili
lambat laun layu dan mati. Pengendalian penyemprotan PESTONA.
4. Ulat bulu jambul dan ulat geni Merusak bagian pucuk, daun, batang dan bunga. Pengendalian: penyemprotan PESTONA.
Penyakit
1. Busuk akar Gejala: akar hitam, tanaman
menjadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati; biasanya terjadi pada saat
produksi tertinggi pertama kali tercapai. Pengendalian: menjaga
kesuburan tanah dengan pemupukan, pemberian kapur secukupnya, dan
mengatur kelembaban , pencegahan diawal dengan Natural GLIO.
2. Busuk batang Penyebab: jamur Fusarium
batatatis. Gejala: pada batang terjadi bercak-bercak berwarna hitam yang
akan meluas dan melingkar dengan cepat. Batang terserang akan keriput,
berwarna coklat dan akhirnya kering. Pengendalian: mengurangi kelembaban
dan drainase yang baik, saat stek akan ditanam dicelup dalam POC NASA +
Natural GLIO.
3. Busuk buah Ditemukan pada buah panili
muda. Gejala: muncul bila menyerang pangkal buah muda sehingga banyak
buah yang berguguran dan bila menyerang tengah buah akan hitam, kering
selanjutnya mati. Pengendalian: penyemprotan Natural GLIO + gula pasir
dosis 1-2 sendok teh per 10 liter air.
4. Busuk pangkal batang Penyebab: Jamur
Sclerotium sp. Gejala: pangkal batang tampak berwarna coklat dan
kebasah-basahan, bagian tanaman yang diserang dan tanah sekitar terdapat
misellium jamur berwarna putih seperti bulu dengan banyak sclerotium
warna coklat. Pengendalian: gunakan bibit bebas busuk pangkal batang,
penyemprotan Natural GLIO + gula pasir.
5. Bercak coklat pada buah Penyebab: oleh
cendawan Phytophthora sp. dan menyerang buah panili yang hampir masak.
Gejala: bercak-bercak coklat tua dan akhirnya busuk. Pengendalian: (1)
segera petik buah terserang kemudian membakarnya; (2) penyemprotan
dengan Natural GLIO dosis 1-2 sendok/10 liter air.
6. Bercak coklat pada batang Penyebab:
cendawan Nectria vanilla, zimm. Gejala: batang tampak bercak coklat yang
lama-kelamaan menghitam dan melingkar ruas dan mati. Pengendalian:
potong dan bakar batang yang terserang.
7. Antraknosa Penyebab: jamur Calospora
vanillae, Mass. Gejala: batang, daun, buah berwarna coklat muda
kekuningan tampak licin dan terlihat jelas bagian terserang dan tidak.
Pengendalian: Potong dan bakar bagian terserang, atur kelembaban dan
drainase.
8. Karat merah Penyebab: Ganggang
Cephaleuros heningsii, Schm. Gejala: bercak pada daun dan terus meluas
hingga daun kering selanjutnya mati. Pengendalian: Singkirkan bagian
terserang dan atur kelembaban kebun dengan pemangkasan pohon pelindung.
9. Penyakit pascapanen Penyebab penyakit
yang menyerang panili setelah dipanen : jamur Aspergillus, Penicillium,
Rhizopus, sp dan Sclerotium, sp. Pengendalian: penanganan pasca panen
yang baik. Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan
pestisida alami belum dapat mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia
yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dn tidak
mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis 1-2
tutup/tangki.
Pemetikan pada umur 240 hari (8 bulan) akan menghasilkan panili kering dengan kadar vanillin yang tinggi, kadar abu terendah, rendemen tertinggi dan kadar air yang aman. Ciri-ciri panili siap dipanen yaitu warna berubah dari hijau tua mengkilap menjadi hijau muda suram dengan garis-garis kecil warna kuning yang lambat laun melebar sampai ujung buah.
Musim panen antara bulan Mei sampai Juli, sekitar 2 – 3 bulan Cara panen yang terbaik adalah memetik satu-persatu buah masak tanpa mengganggu buah lain dalam satu tandan yang masih mentah untuk menjaga mutu panili. Lakukan pelayuan untuk menghentikan proses respirasi yang terjadi dalam buah, mematikan sel-sel buah panili tanpa mengurangi aktifitas dan kadar enzim dalam buah. Proses pelayuan dengan menggunakan alat perebus yang diisi air ¾ bagian dengan suhu antara 65-950 C. Lakukan pemeraman dalam kotak khusus yang lengkap dengan tutup dan karung goni sebagai alasnya, utuk pembentukan aroma selama + 48 jam. Lakukan pengeringan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, dioven dan diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air hingga 25-30 %.
Tempatkan buah panili kering dalam kotak yang dalamnya telah dilapisi kertas koran/karung plastik tipis dan simpan pada suhu kamar, siap dikirim dan dijual.
KONSULTAN PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN TEKNOLOGI NASA
Pemesanan Produk Natural Nusantara :
R Langen Rahdrianto
SMS dan WhatsApp : 081329010583
BB : 5A8D3B7B
0 comments:
Post a Comment