Sedia Produk Nasa

Sedia Produk Nasa
Tlp : 0813 2901 0583

Teknik Budidaya Durian

Friday, August 28, 2015


Teknik Budidaya Buah Durian

Syarat Pertumbuhan Durian
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 – 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 – 7.
Pembibitan Buah Durian
Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
Persiapan Lahan
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.
Jarak Tanam
Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m
Tanaman Pelindung
Budidaya buah durian dengan skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung seperti lamtoro, turi, gamal, sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.
Lubang Tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.
Penanaman
Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.
Pengairan
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.
Pemangkasan
Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.
Pemupukan
  • Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Umur (hari) Pukan (kg/ph) NPK (kg/ph) Frekwensi per-tahun
1 – 3 30 – 50 0,5 – 1,0 3 – 4
4 – 6 75 – 150 1,5 – 2,5 2 – 3
15 – 10 200 – 300 3,0 – 5,0 1 – 2
  • Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi.
  • Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
  • Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3 thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.
Pembuahan Diluar Musim
Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus – November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 – 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).
Penyerbukan
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.
Perawatan Buah Durian
Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRITION (1 botol untuk 30-50 pohon).
Pengendalian Hama dan Penyakit buah Durian
  1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
    Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.
  2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
    Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT.
  3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
    Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
  4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
    Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
  5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
    Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.
  6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
    Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.
  7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
    Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
  8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
    Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga
  9. Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
    Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.
  10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)
    Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
Pemanenan Buah Durian
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 – 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 – 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.
Dengan penggunaan pupuk organik yang tepat dan teknik budidaya durian yang baik kita berpeluang besar untuk mencapai hasil panen yang maksimal.

Teknik Budidaya Mangga


Teknik Budidaya Buah Mangga

Tanaman mangga dapat tumbuh baik pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir pada ketinggian 50-300 m dpl. Varietas mangga yang mempunyai nilai jual tinggi yaitu antara lain jenis Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan dan Golek 31.

PERSIAPAN LAHAN

Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal jika disiram Pupuk Organik Padat SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).

Penanaman Mangga

Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

Pemupukan Tanaman Mangga

  • Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 – 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 – 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan Pupuk Organik SUPERNASA dengan dosis :
    Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
    Alternatif 2 : 1 botol SUPERNASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali.
  • Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 – 3 bulan sekali.
  • Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember – Desember), akhir musim hujan (April – Mei) dosis sbb:
Umur (th) PK (kg) Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon)
ZA TSP KCl
1 – 3 20 – 30 0.5 – 1 0.25-0.5 0.25-0.5
4 – 6 30 – 40 1 – 2 0.5 – 1 0.5 – 1
7 – 10 50 – 60 2 – 3 1 – 1.5 1 – 1.5
> 10 50 – 60 3 – 4 1.5 – 2 1.5 – 2

Pemangkasan Tanaman

Pangkas Bentuk (3 tahap) :
  • Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 – 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
  • Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 – 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 – 9.
  • Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.

PANGKAS PRODUKSI

Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.

PENDANGIRAN

Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.

MULCHING (MULSA)

Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.

PENGENDALIAN GULMA

Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.

INDUKSI BUNGA

Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPERNASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.

PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH

Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang digunakan :
Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).
POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango size dan marble size.
Untuk meningkatkan pembuahan, mengurangi kerontokan bunga dan buah gunakan POWER NUTRITION yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan. Cara aplikasinya adalah : Larutkan 3 sendok makan POWER NUTRITION ke dalam 10 liter air. Siramkan merata pada perakaran di sekitar batang pada pagi atau sore hari. Agar peresapan nutrisi menjadi optimal bisa ditambahkan AERO 810 dalam lautan POWER NUTRION tadi.

HAMA DAN PENYAKIT Tanaman Mangga

a. Tip Borer (Clumetia transversa)
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.
b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA.
c. Ulat (Phylotroctis sp.)
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit.
Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.
e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR / PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.
f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah, pemasangan perangkap lalat buah.
g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)
Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup) per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

Teknik Budidaya Semangka



Teknik budidaya semangka merupakan faktor yang sangat penting untuk memperbaiki tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia yang masih tergolong rendah. Berbagai hal yang menjadi faktor keberhasilan budidaya antara lain tanah, kandungan unsur hara dan hormon, proses pemupukan, serangan hama dan penyakit tanaman, cuaca /iklim. PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

I. Syarat Tumbuh Buah Semangka

1.1. Iklim
Curah hujan yang ideal yaitu antara 40-50 mm/bulan. Diperlukan sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam pada areal tanaman. Suhu optimal ± 25 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.
1.2. Media Tanam
Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (pH) 6 – 6,7.

II. Pedoman Teknik Budidaya Semangka

2.1. Pembibitan
2.1.1. Penyiapan Media Semai
  • Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
  • Campurkan tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8×10 cm sampai terisi hingga 90%.
2.1.2. Teknik Perkecambahan Benih
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 sendok POC NASA (direndam 8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi.
2.1.3. Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
  • Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
  • Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
  • Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, dilakukan rutin setiap 3-4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam.
2.2. Pengolahan Media Tanam
2.2.1. Pembukaan Lahan
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
2.2.2. Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
2.2.3. Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
2.2.4. Pemupukan Dasar
  1. Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.
  2. Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
  3. Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secukupnya diatas bedengan dengan dosis + 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika POC NASA digantikan Pupuk Organik Padat SUPERNASA, dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :
  1. Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  2. Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.
2.2.5. Lain-lain
Bedengan perlu disiangi, disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah.
2.3. Teknik Penanaman
2.3.1. Pembuatan Lubang Tanaman
Dilakukan Satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.
2.3.2. Waktu Penanaman
Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah.
2.4. Pemeliharaan Tanaman
2.4.1. Penyulaman
Sebaiknya dilakukan 3 – 5 hari setelah tanam.
2.4.2. Penyiangan
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah.
2.4.3. Perempelan
Dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang.
2.4.4. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume pengairan tidak boleh berlebihan.
3.4.5. Pemupukan























 












2.4.6. Waktu Penyemprotan HORMONIK
Semprotkan HORMONIK Hormon Organik sejenis ZPT/hormon alami dengan dosis : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-4 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan pada umur 21 – 70 hari, interval 7 hari sekali.
2.4.7. Pemeliharaan Lain
Pilih buah yang cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman, bentuk baik dan tidak cacat. Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Semenjak calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidakmerataan terkena sinar matahari.
2.5. Hama dan Penyakit
2.5.1 Hama
a. Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan Natural BVR atau Pestona.
b. Ulat Perusak Daun
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.
c. Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.
d. Ulat Tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
e. Lalat Buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat buah dan semprot Pestona.
2.5.2. Penyakit
a. Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.
b. Bercak Daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.
c. Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.
d. Busuk Semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.
e. Busuk Buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
f. Karat Daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia. Agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis + 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.
2.6. Panen
2.6.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
2.6.2. Cara Panen
Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Itulah Teknik budidaya tanaman semangka yang perlu Anda ketahui sebagai usaha meningkatkan hasil panen yang memenuhi kuantitas, kualitas dan kelestarian.

Pemesanan Cepat



Untuk pemesanan silahkan hubungi kami via :

Nama : Ratri Langen Rahdrianto

SMS n WhatsApp 0813 2901 0583, 

atau BB : 5A8D3B7B.

Rahasia Kulit Putih dalam 15 Hari




Inilah Rahasia Kulit Putih dalam 15 Hari 

COLLASKIN – Collagen Beauty Package, Salah satu produk perawatan kecantikan terbaru dari PT Natural Nusantara (NASA) yang diluncurkan di pengujung tahun 2014. Produk perawatan kulit yang satu ini hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan kulit yang sehat dan sempurna yang khasiatnya mampu bekerja dalam 15 hari.
Perlu kita ketahui bahwa sejak usia 25 tahun, manusia akan lebih banyak kehilangan Kolagen. Kolagen adalah sejenis protein yang terdiri dari asam amino yang terbentuk dari Karbon, Hidrogen dan Oksigen. Kolagen mendukung jaringan tubuh manusia seperti kulit, tulang, otot, tulang rawan, bahkan pada rambut dan kuku. Sekitar 33% protein dalam tubuh manusia terdiri dari Kolagen. Dan sekitar 75% kulit manusia terbentuk dari Kolagen. Jadi, kulit akan cantik secara hakiki jika kulit tersebut terpenuhi nutrisinya.
CollaSkin menghadirkan konsep kulit cantik alami, hadir dalam dua bentuk yaitu CollaSkin Soap dan CollaSkin Tea yang akan bekerja dari dalam dan luar tubuh. Paket Kecantikan Kolagen ini telah berijin resmi Balai POM dengan no: BPOM NA 18141205682 dan berasal dari jenis kolagen yang bersumber dari tulang sapi lokal bersertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga aman digunakan.

Fungsi CollaSkin NASA

  • Sebagai nutrisi kulit untuk meregenerasi sel
  • Membantu mengangkat kulit mati dari tubuh
  • Melembutkan kulit
  • Membantu menghilangkan noda flek di kulit, sehingga kulit menjadi lembut dan cerah alami

CollaSkin Soap

  • Mengandung ekstrak tanaman Glicirrhiza yang hidup di daerah sub-tropis, berbau harup dan dapat mengikis noda kulit seperti fleks dan jerawat.
  • Mengandung Castor Oil yang berperan sebagai antiseptik yang akan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri merugikan.
  • Mengandung vitamin C dan E yang berguna untuk mempercepat penyerapan kolagen ke dalam sel kulit.
  • Gunakan rutin Collaskin Soap setiap cuci muka

CollaSkin Tea

  • Ramuan teh ini akan membantu memberikan nutrisi tinggi pada kulit dari dalam tubuh.
  • Mengandung ekstrak Katekin dari SANTOON Tea yang diambil khusus dari dataran tinggi bebas polusi. Katekin ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh.
  • Diperkaya ekstrak bunga Rosella dan Vitamin C Alami tinggi yang akan berperan sebagai Booster (penguat) penyerapan kolagen dalam kulit.
  • Minum CollaSkin Tea 1-2 sachet/hari

Solusi Mendapatkan Payudara Indah



Ayla Breast Care merupakan krim perawatan payudara yang memiliki bahan aktif dari ekstrak Pueraria Mirifica Thailand. Ekstrak Pueraria Mirifica yang telah digunakan secara turun temurun untuk merawat payudara agar tetap terlihat kencang dan indah. Ayla Breast Care sudah ada POM NA 181 401 004 62, NA artinya NOTIFIKASI ASIA, bisa berlaku di ASIA juga.


Bentuk payudara yang proporsional dan bagus menjadi salah satu daya tarik suami kepada istrinya, dan menjadi suatu “kebanggaan” untuk seorang wanita. Wanita yang telah memiliki payudara besar, seiring berjalannya waktu payudaranya besarnya berkurang kekencangan dan elastisitas disebabkan berkurangnya hormon estrogen karena faktor usia, karena menyusui dll. Ini adalah masalah besar, akan tetapi hal tersebut dapat dihandari jika wanita rutin melakukan perawatan payudara hingga batas usia tertentu.
Karena pentingnya estrogen terhadap wanita maka para ahli berusaha mendapatkan estrogen dari alam (tumbuh-tumbuhan) yang saat ini lebih dikenal dengan nama phytoestrogen. Melalui berbagai penelitian didapatkan bahwa tanaman Pueraria Mirifica memiliki kandungan phytoestrogen tertinggi.
Ayla Breast Care merupakan krim perawatan payudara yang memiliki bahan aktif dari ekstrak Pueraria Mirifica Thailand.

 Bahan Ayla Breast Care alami tanpa bahan kimia. Zat aktif yang terkandung pada Pueraria Mirifica berupa miroestrol dan deoxymiroestrol. Zat ini terbukti 3.000 kali lebih kuat sebagai estrogen dari kedelai, menurut Dr. Garry Gardon MD, Pueraria Mirifica “Makes Black Cohosh and Red Clover Look Like placebos.” Selain Pueraria Mirifica, komposisi “Ayla Breast Care” yakni Aqua, Stearic acid, Citric acid, Dimethicone, Triethanolamin, Metil paraben, dan Propil paraben.

Isi lebih banyak dibanding yang lain. Komposisi “Ayla Breast Care” lebih lengkap dan bukan sekedar memperbesar, tapi juga solusi perawatan payudara agar payudara indah dan kencang. Kemasan yang ekslusif dan lebih profesional. Dan yang PALING PENTING ialah produk ini telah memiliki ijin BPOM tidak seperti produk lain sehingga Anda akan lebih nyaman dalam menggunakannya. POM NA 181 401 004 62. Dan Halal.

Khasiat Menggunakan Ayla Breast Care?
.

Sebaiknya Ayla Breast Care dipakai 30 menit sebelum tidur dan tipis-tipis saja karena sudah memakai teknologi nano dan teknologi bioenergi.
.
Cara pakai Ayla Breast Care :
– Bersihkan payudara dengan air hangat terlebih dahulu agar penyerapan krim Aylaberjalan dengan baik.
– Oleskan krim Ayla Breast Care secara merata pada seluruh bagian payudara kecuali puting payudara.
– Lakukan pijatan dengan gerakan melingkar dan perlahan seperti gambar yang ada di dalam kemasan. Sesekali payudara ditekan lembut dengan tetap melakukan gerakan melingkar.
– Untuk hasil optimal lakukan pijatan melingkar sebanyak 10 -20 kali.
– Diamkan hingga kering dan meresap
– Keterangan lebih lengkap bisa dilihat di brosur.

Bunda Belum Hamil...?


BUNDA BELUM HAMIL ? Sampaikan berita ini pada SUAMI bunda.. OK!! Ada banyak faktor penyebab BUNDA SUSAH HAMIL,!! yaitu FAKTOR ISTRI dan FAKTOR SUAMI, Apa SAJA ? 1. Faktor ISTRI - KEPUTIHAN yang tidak diobati, sehingga meradang dan mengganggu pembuahan - HAID TIDAK TERATUR, haid adalah penentu kapan masa subur kita. nah ketika haid tidak teratur akan sangat sulut untuk terjadi KEHAMILAN - KISTA dan MYOMA, bagi bunda yang mengalami ini, harap mengetahui bawasanya penyakit ini akan menghambat kehamilan terutama MYOMA, karena kemunculannya disaat masa subur, sehingga pada saat anda merasa nyeri, meskipun anda berhubungan pada masa subur, maka TIDAK AKAN TERJADI PEMBUAHAN. 2. Faktor SUAMI - Ejakulasi dini, hal ini tentu akan mengurangi gairah terutama saat sperma keluar belum waktunya, maka akan sangat sulit terjadi pembuahan. - SPERMA SEDIKIT, untuk terjadi pembuahan dibutuhkan kurang lebih 15.000 sel sperma agar terjadi pembuahan . - Mani ENCER, kualitas sperma yg BURUK akan sangat mengganggu, dan tidak akan mampu membuahi sel telur. Nah disini SOLUSINYA,,, atasi semua keluhan wanita secara TUNTAS dengan CRYSTAL X & ROYAL JELLY yang sudah terbukti selama 10 tahun telah membantu Banyak pasutri menyembuhkan masalah kewanitaan. dan membantu mempercepat kehamilan. . Sedangkan HERBASTAMIN adalah suplemen bagi PRIA DEWASA yang fungsinya, meningkatkan KUALITAS SPERMA, mengobati ejakulasi dini, menambah daya tahan, dan banyak lagi manfaat lainnya bagi PRIA.
 
Copyright Catatan Rahdrianto 2010 -2015 | Powered by Blogger.com.